Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Pelajara 8 4



ROH KUDUS SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA
MURID YESUS


KOMPETENSI DASAR

Memahami peranan Roh Kudus sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup bersama sebagai murid-murid Yesus.


INDIKATOR

1.     Menuliskan berbagai macam simbol kehadiran Roh Kudus beserta maknanya.
2.     Menjelaskan pengaruh daya Roh Kudus dalam diri para Rasul.
3.     Menjelaskan pandangan Kristiani bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh Kristus.
4.     Menuliskan macam-macam unsur yang dapat menjadi perekat persatuan.
5.     Menjelaskan makna dan peran kehadiran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa gereja.
6.     Menuliskan contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.


URAIAN MATERI

Perasaan sedih/ takut sering mendorong orang untuk diam/ bersembunyi. Dengan diam/ bersembunyi, Ia cenderung tidak berbuat apa-apa. Sehingga banyak tugas/ pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya terbengkalai karena tidak dilaksanakan. Orang yang mengalami situasi semacam ini membutuhkan kekuatan untuk menghalau ketakutannya. Kekuatan tersebut bisa berupa kehadiran seseorang yang mau menemaninya atau kekuatan lain yang akhirnya mampu menyemangati untuk melanjutkan kembali apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Perasaan sedih dan takut yang luar biasa juga dialami oleh para rasul Yesus. Setelah Yesus disalibkan, wafat dan dimakamkan, para rasul mengalami ketakutan sehingga sembunyi dan tinggal di ruangan yang tertutup rapat. Para rasul membutuhkan kekuatan yang mampu mengembalikan kepercayaan diri dan semangat mereka untuk menjalani hidup seperti biasa. Para rasul senantiasa menantikan terpenuhinya janji Yesus untuk mengutus Roh Penolong. Dan kerinduan mereka terjawab. Roh Kudus hadir dalam diri para rasul. Kehadiran Roh Kudus membuat mereka berani untuk mewartakan kebenaran atas peristiwa yang dialami Yesus Kristus, Sang Guru. Apa yang dialami para rasul menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus, bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka, melainkan akan menyertainya sampai akhir zaman.
Penyertaan Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang menguatkan iman Gereja hingga sekarang. Penghayatan Gereja akan kehadiran Roh Kudus itu tampak dalam berbagai ungkapan doa dan simbol yang digunakan dalam ibadat Gereja. Lewat simbol-simbol tersebut, daya kekuatan Roh Kudus diwujudkan melalui anggota-anggotanya.
Dalam mewartakan Injil, tentunya para rasul banyak mengalami tantangan dan hambatan. Maka dari itu mereka harus tetap menjaga persatuan. Santo Paulus menasehatkan agar para rasul memelihara persatuan dan kesatuan, sehingga dalam diri mereka masing-masing dan bersama, tampaklah bahwa mereka adalah satu tubuh, satu roh, satu baptisan, satu iman dan satu Allah. Hanya dengan memelihara kesatuan itulah, maka jemaat Kristiani (Gereja) akan semakin mampu melayani dunia sesuai kemampuannya masing-masing.
Berkat kehadiran Roh Kudus dalam diri para rasul, Allah memanggil mereka untuk membangun kesatuan dan persatuan dengan semua orang demi mencapai umat manusia yang dikehendaki Allah.




RANGKUMAN

-           Setelah Yesus disalibkan, wafat, dan dimakamkan, para rasul mengalami kesedihan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka sedih karena merasa ditinggalkan oleh gurunya. Mereka juga takut untuk memberi kesaksian tentang Yesus.
-           Perasaan sedih dan takut membuat para rasul selalu hidup bersama-sama dalam persembunyian. Mereka membutuhkan kekuatan untuk mengembalikan kepercayaan diri dan semangat untuk menjalani hidup seperti biasa. Mereka senantiasa menantikan janji Yesus untuk mengutus Roh Penghibur.
-           Kerinduan mereka akhirnya terjawab. Mereka dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus yang hadir memberikan daya hidup baru dan keberanian untuk mewartakan Kebenaran dan Injil.
-           Penyertaan Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang menguatkan Gereja hingga sekarang.
-           Kesatuan dan persatuan hanya mungkin terbentuk dengan kuat bila ada unsur perekat yang menjiwai semua anggota kelompok.
-           Kehidupan para murid Yesus sebagai kelompok juga ditentukan oleh adanya unsur perekat. Unsur perekat itu antara lain pengalaman senasib dan sepenanggungan sebagai murid-murid Yesus. Yesuslah yang menjadi perekat mereka, kehadiran-Nya setelah ia terangkat ke surga  melalui Roh Kudus.
-           Seiring dengan perjalanan hidup bersama para rasul yang mengalami banyak tantangan, St. Paulus menasehatkan agar para murid berusaha memelihara kesatuan dan persatuan sehingga dalam diri mereka tampak bahwa mereka adalah satu tubuh, satu Roh, satu baptisan, satu iman  dan satu Allah.
-           Dengan cara memelihara kesatuan, maka jemaat Kristiani semakin mampu melayani dunia sesuai dengan kemampuan masing-masing.

0 comments:

Post a Comment