Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Pelajaran 8 7



SAKRAMEN INISIASI


 KOMPETENSI DASAR

Memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamat (sakramen) bagi semua orang.


INDIKATOR

1.  Menuliskan berbagai macam simbol dalam hubungan antarmanusia dan manusia dengan Allah.
2.     Menuliskan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik.
3.  Menjelaskan aspek-aspek simbolis dalam sakramen: antropologis, kristologis, dan eklesiologis.
4.     Menguraikan pengertian Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan berdasarkan LG 1 dan 9.
5.     Menuliskan tahap-tahap inisiasi dalam Gereja.
6.  Menjelaskan makna Sakramen Baptis sebagai Sakramen Inisiasi yang memasukkan seseorang ke dalam Gereja.
7.  Menjelaskan tugas dan perutusan yang diemban seseorang yang telah menerima Sakramen Baptis.
8.     Menceritakan kembali kisah Perjamuan Malam Terakhir sebagai perjamuan makan bersama yang dilakukan Yesus bersama para  murid-Nya berdasarkan Luk 22: 14-23.
9.    Menjelaskan isi pesan Yesus kepada para murid-Nya dalam Perjamuan Malam Terakhir.
10.  Menjelaskan hubungan antara pesan Yesus dalam Perjamuan Malam Terakhir dengan Sakramen Ekaristi pada masa sekarang.
11.  Menjelaskan makna Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Gereja.
12.  Menuliskan sikap yang perlu dikembangkan dalam mengikuti Perayaan Sakramen Ekaristi.
13.  Menjelaskan makna Sakramen Penguatan sebagai simbol pelantikan seseorang menjadi anggota Gereja yang beriman dewasa.
14.  Menjelaskan karunia Roh Kudus dalam Sakramen Penguatan.
15.  Menjelaskan konsekuensi atas penerimaan Sakramen Penguatan.
16.  Memberi contoh tindakan kerasulan yang dapat dilaksanakan pada masa sekarang.


URAIAN MATERI

Dalam relasi, komunikasi, atau pertemuan dengan sesama kita sering menggunakan simbol, tanda, atau lambang untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan seluruh keberadaan kita. Misalnya, seorang pemuda menyatakan cintanya kepada seorang gadis tidak selalu dengan kata-kata atau perbuatan langsung, tetapi dengan mengirim surat, mengirim bunga, memberi saputangan, dan sebagainya. Benda-benda yang kelihatan itu melambangkan dan mengungkapkan hati dan perasaan sang pemuda yang tidak terlihat. Simbol-simbol itu hanya dapat dimengerti oleh orang yang terlibat langsung dengan si pemberi simbol.
Dalam komunikasi atau pertemuan dengan Tuhan juga dipergunakan simbol-simbol atau tanda. Tanda atau simbol dalam komunikasi atau pertemuan kita dengan Tuhan disebut sakramen. Gereja sebagai persekutuan yang dijiwai oleh Roh Kudus adalah suci dan mengungkapkan diri sebagai Sakramen Keselamatan (LG. Art 1; 9c). Namun Gereja juga sekaligus harus selalu dibersihkan dan terus-menerus menjalankan pertobatan dan pembaharuan (LG. Art 8c). Ke dalam, Gereja mengungkapkan karya penyelamatan Kristus dengan tanda dan sarana penyelamatan Kristus yang kita kenal dengan tujuh sakramen Gereja, yaitu, Sakramen Baptis, Ekaristi, Tobat, Penguatan, Pengurapan Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan
Sakramen-sakramen itu selalu memunculkan tiga aspek yaitu, aspek personal-manusiawi (antropologis), yakni iman dan kesediaan orang yang menerimanya serta tanda berupa kata/ perbuatan yang dapat dirasakan dan didengar serta dialami; aspek Ilahi (Kristologis) yakni, kehadiran Allah, yang dalam hal ini tampak dalam pribadi Yesus Kristus; aspek sosial/ jemaat (eklesiologis), yakni adanya orang-orang yang hadir/ jemaat yang menyaksikan.
Gereja sebagai persekutuan orang-orang beriman kepada Yesus Kristus mempunyai persyaratan bagi setiap orang yang bergabung menjadi anggotanya. Syarat utama adalah seseorang harus sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat sekaligus menyerahkan diri dan mau dibentuk hidupnya sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus Kristus serta bersama semua orang mau mewartakan dan mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah itu dalam kehidupan di masyarakat.
Setelah persyaratan ini terpenuhi, seseorang akan memasuki inisiasi Kristen yang meliputi empat masa, yaitu, prakatekumen: masa pemurnian motivasi calon, diakhiri upacara pelantikan tahap I (menjadi katekumen); masa katekumenat: pengajaran dan pembinaan iman, diakhiri dengan upacara pelantikan tahap II (pengukuhan katekumen); masa persiapan terakhir: mempersiapkan diri menerima sakramen inisiasi, diakhiri dengan upacara penerimaan sakramen-sakramen inisiasi; masa mistagogi: masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi. Dari segi liturgi ada tiga kegiatan penting selama masa itu, yakni Pelantikan Katekumen (Tahap I), Pengukuhan Katekumen Terpilih (Tahap II), dan Penerimaan Sakramen-sakramen Inisiasi (Tahap III).
Inisiasi Kristen adalah seluruh proses menjadi orang Kristen. Sakramen inisiasi adalah tiga sakramen yang dapat diterima oleh seseorang.
Sakramen Inisiasi meliputi: Sakramen Baptis, Sakramen Penguatan, dan Sakramen Ekaristi. Sakramen Baptis mengandung makna seseorang dilahirkan kembali dari air dan Roh. Buah/ akibat atau rahmat pembaptisan adalah dibebaskan dari dosa; menjadi putera-puteri/ anak Allah; menjadi anggota Gereja, sebagai anggota Tubuh Kristus. Berkat Sakramen Penguatan, ia menerima Roh Kudus dan dijadikan semakin menyerupai Kristus, dan menyatakan dirinya telah dewasa dalam iman. Roh Kudus yang dicurahkan dalam Sakramen Penguatan, seperti yang pernah dialami para rasul pada hari Pentakosta. Dengan demikian, penerimaan Sakremen Penguatan mengandung makna (akibat dari Sakramen Penguatan): menjadikan kita sungguh anak Allah dan berkata, “Abba, ya Bapa” (Rm 8: 15); menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus; menambah di dalam kita karunia Roh kudus; mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja. Untuk menerima sakramen penguatan seseorang harus dalam keadaan rahmat, maka dihimbau sebelum menerima sakramen penguatan mereka menerima sakramen tobat terlebih dahulu. Pemberi penguatan yang utama adalah Bapa Uskup yang intinya ada dalam penumpangan tangan oleh Uskup kepada penerima sakramen penguatan.
Dalam Sakramen Ekaristi, bersama seluruh umat Allah, seseorang merayakan kenangan akan wafat dan kebangkitan Tuhan. Ekaristi berasal dari kata “eukharistia” yang artinya puji syukur. Maka inti perayaan Ekaristi adalah puji syukur kepada Allah atas karya penyelamatan-Nya. Makna Sakramen Ekaristi antara lain: ucapan syukur dan pujian kepada Bapa atas karya penciptaan, penebusan, dan pengudusan; kenangan akan kurban Yesus Kristus yang dapat dirasakan oleh segenap Gereja dan anggotanya yang hadir dan merayakannya; kehadiran Kristus melalui kekuatan Sabda-Nya dan Roh Kudus yang tampak nyata dalam Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur yang kita sambut.



 RANGKUMAN


-           Simbol, lambang, tanda yang dapat digunakan dalam hubungan/ relasi dengan sesama berupa benda-benda antara lain bunga, saputangan, surat; berupa isyarat antara lain, berjabat tangan, mencium, berlutut; berupa kata-kata misalnya horas, amin, dan sebagainya.
-           Simbol, lambang, tanda yang digunakan dalam hubungan manusia dengan Tuhan disebut sakramen (dari bahasa Latin: sacramentum) yang merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan peristiwa penyelamatan Allah kepada manusia.
-           Tujuh sakramen dalam Gereja Katolik yaitu, Sakramen Baptis, Ekaristi, Tobat, Penguatan, Pengurapan Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan.
-           Gereja sebagai sakramen keselamatan yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia yang terus-menerus disucikan oleh Roh Kudus serta terus-menerus menyalurkan rahmat Tuhan, yaitu keselamatan kepada manusia.
-           Israel baru adalah seluruh umat manusia yang masih berziarah di dunia yang dipanggil Allah untuk berhimpun yang penuh iman dan mengarahkan pandangan kepada Yesus, pencipta keselamatan, dasar kesatuan, dan perdamaian.
-           Tahap-tahap inisiasi dalam Gereja yaitu, tahap I: pelantikan katekumen; tahap II: pengukuhan katekumen terpilih; tahap III: penerimaan sakramen-sakramen inisiasi.
-           Sakramen inisiasi adalah tiga sakramen sekaligus yang diterima oleh seseorang yaitu, Sakramen Baptis, Sakramen Penguatan, dan Sakramen Ekaristi.
-           Syarat utama seseorang yang ingin menerima Sakramen Baptis atau mau menjadi murid Kristus adalah harus percaya atau beriman kepada Yesus Kristus.
-           Makna Upacara Sakramen Baptis: seseorang dilahirkan kembali dari air dan Roh, artinya orang itu memperoleh air kehidupan dan Roh kehidupan.
-           Buah atau rahmat pembaptisan: dibebaskan dari dosa, menjadi anak Allah, resmi menjadi anggota Gereja.
-           Tugas dan perutusan yang diemban seseorang yang sudah menerima Sakramen Baptis: hidup sesuai dengan ajaran Kristus dan berupaya ikut mewartakan serta mewujudkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai anggota Gereja maupun anggota masyarakat.
-           Hal yang mendorong Yesus mengadakan Perjamuan Malam Terakhir: Ia sangat rindu makan paskah bersama-sama para murid-Nya dan sebagai tanda perpisahan dengan mereka menjelang penderitaan-Nya.
-           Isi pesan Yesus kepada para murid-Nya pada Perjamuan Malam Terakhir: agar para murid Yesus selalu melakukan kembali pwertistiwa Perjamuan Malam Terakhir untuk mengenangkan diri-Nya. Seperti yang dikatakan Yesus, “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku….” (Luk 22: 19).
-           Sarana yang digunakan dalam Perjamuan Malam Terakhir adalah roti dan anggur. Roti bermakna: lambang diri Yesus sendri yang akan dipersembahkan melalui penderitaan-Nya di salib demi keselamatan manusia. Anggur bermakna: lambang darah Yesus yang tertumpah di salib, juga demi keselamatan manusia.
-           Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan oleh Gereja hingga saat ini merupakan pelaksanaan pesan Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir. Perayaan Ekaristi mengenangkan dan menghadirkan kembali tindakan penyelamatan oleh Yesus kepada manusia.
-           Inti perayaan Ekaristi adalah puji syukur kepada Allah atas karya penyelamatan-Nya.
-           Makna Perayaan Ekaristi: merupakan ucapan syukur dan pujian kepada Bapa atas karya penciptaan, penebusan, dan pengudusan; kenangan akan kurban Yesus Kristus dan membuat peristiwa penyelamatan hadir kembali sehingga dapat dirasakan oleh Gereja dan anggotanya yang hadir merayakannya; sebagai kehadiran Kristus melalui kekuatan Sabda-Nya dan Roh Kudus, serta secara Nyata dalam Tubuh dan Darah-Nya.
-           Makna Sakramen Penguatan: menjadi kita sungguh anak Allah, menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus, menambah karunia Roh Kudus, dan mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja.
-           Sakramen Penguatan menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang pernah dialami para Rasul pada hari Pentakosta, yang lebih berani mengakui nama Kristus.
-           Orang yang telah menerima Sakramen Penguatan membawa konsekuensi: bertanggung jawab menjadi saksi Kristus baik dalam Gereja sendiri, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

0 comments:

Post a Comment